Pakaian Cina Buatan Italia Di Dunia Bisnis
Pakaian Cina Buatan Italia Di Dunia Bisnis
Beberapa dekade yang lalu, label "Made in China" berarti produk murah dan berkualitas buruk. Kini semakin banyak orang Cina memindahkan bisnis dari negara mereka sendiri dan menempatkannya di luar negeri.
Prato adalah kota sebelah utara Florence. Dengan populasi lebih dari 180.000 Prato adalah kota terbesar kedua di Tuscany, setelah Florence. Prato memiliki sejarah panjang dalam membuat pakaian dan tekstil. Bahkan memiliki museum tekstil yang menunjukkan masa lalu kota tersebut.
Sejak tahun 1980an ribuan orang Tionghoa datang ke Prato, menjadikannya komunitas Tionghoa terbesar untuk sebuah kota kecil. Saat ini, sekitar seperlima penduduk kota adalah orang Tionghoa. Ada 5.000 bisnis Cina di Prato, kebanyakan di industri tekstil. Semuanya memproduksi pakaian buatan Made di Italia. Sekitar 1 juta keping pakaian dibuat setiap hari, senilai hampir 2 miliar euro dalam setahun.
Pabrik-pabrik Cina mengekspor pakaian ke banyak negara di seluruh dunia. Tapi semakin banyak orang Italia juga membentuk kembalin Armani dan Prada dan membeli pakaian China.
Pakaian cina jauh lebih murah dari pada pakaian Italia dan kualitasnya juga bagus. Pengusaha Cina telah membuat pemilik perusahaan lokal Italia sangat marah. Ribuan orang Italia telah kehilangan pekerjaan mereka dan separuh perusahaan tutup sejak tahun 2001. Orang Cina mengimpor tekstil mereka sendiri dengan harga jauh lebih rendah dan pekerja China juga lebih murah. Ada juga bukti bahwa ada ribuan orang Tionghoa ilegal yang bekerja di Prato. Polisi telah berhasil menggerebek apartemen rahasia dan rumah-rumah yang merupakan rumah bagi orang-orang Cina ilegal.
Orang-orang Prato mengatakan bahwa orang-orang China telah membawa masalah lain juga. Ada lebih banyak kejahatan, pelacuran dan perdagangan narkoba di kota. Pemilik baru tidak menghabiskan keuntungan mereka di daerah setempat namun mengirim penghasilan mereka kembali ke China. Pada tahun 2009, Prato memilih seorang walikota konservatif baru yang menginginkan Uni Eropa melakukan sesuatu terhadap imigrasi China.
Comments
Post a Comment